Privacy berarti :
Keinginan seseorang untuk tidak di ganggu kesendiriannya.
Dorongan untuk melindungi ego sendiri dari gangguan orang lain.
Area dimana hanya dirinya dan orang-orang tertentu saja yang boleh memasukinya.
Tingkatan
interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki oleh seseorang pada suatu
kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan Privasi yang diinginkan
menyangkut keterbukaan dan ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk
berinteraksi dengan orang lain, atau justru ingin berusaha supaya sukar
dicapai orang lain.
Privacy memiliki 2 jenis penggolongan,
1. Golongan yang berkeinginan untuk tidak diganggu secara fisik.
a. Keinginan untuk menyendiri (solitude)
Misalnya ketika seseorang sedang dalam keadaan sedih dia tidak ingin di ganggu oleh siapapun.
b. Keinginan untuk menjauhkan dari pandangan atau gangguan suara tetangga / lalu lintas (seclusion)
Misalnya saat seseorang ingin menenangkan pikirannya , ia pergi ke daerah pegunungan untuk menjauhkan diri dari keramaian kota.
c. Keinginan untuk intim dengan orang-orang tertentu saja, tetapi jauh dari semua orang (intimacy)
Misalnya orang yang pergi ke daerah puncak bersama orang-orang terdekat seperti keluarga.
2. Golongan
yang berkeinginan untuk menjaga kerahasiaan diri sendiri yang berwujud
dalam tingkah laku hanya memberi informasi yang dianggap perlu.
a. Keinginan untuk merahasiakan jati diri (anaonimity)
b. Keinginan untuk tidak mengungkapkn diri terlalu banyak kepada orang lain (reserve)
c. Keinginan untuk tidak terlibat dengan tetangga (not neighboring)
Dalam
hubungannya dengan orang lain, manusia memiliki referensi tingkat
privasi yang diinginkannya. Ada saat-saat dimana seseorang ingin
berinteraksi dengan orang lain (privasi rendah) dan ada saat-saat dimana
ia ingin menyendiri dan terpisah dari orang lain (privasi tunggu).
Untuk mencaai hal itu, ia akan mengkontrol dan mengatur melalui suatu
mekanisme perilaku.
A. Perilaku Verbal
Perilaku
diamana dengan cara mengatakan kepada orang lain secara verbal,sejauh
mana orang lain boleh berhubungan dengannya.misalnya dengan berkata,
“maaf, saya tidak punya waktu”
B. Perilaku non verbal
Perilaku ini dilakukan dengan menunjukan ekspresi wajah atau gerakan tubuh tertentu sebagai tanda senang atau tidak senang.
C. Mekanisme Kultural
Biasanya berkaitan dengan adat istiadat, aturan atau norma yang menggambarkan keterbukaan atau ketertutupan kepada orang lain.
D. Ruang Personal
Ruang personal adalah salah satu mekanisme perilaku untuk mencapai tingkat privasi tertentu.
Beberapa karakterisitik ruang personal menurut Sommer (dalam altman,1975),
pertama,
batas diri yang tidak boleh dimasuki oleh orang lain. Ruang personal
adalah daerah batas maya yang mengelilingi individu sehingga tidak
kelihatan oleh orang lain.
Kedua,
ruang personal itu tidak berupa pagar yang tampak mengelilingi
seseorang dan terlertak di suatu tempat tetapi batas itu melekat pada
diri dan dibawa kemana-mana.
Ketiga, ruang personal adalah batas kawasan yang dinamis, yang berubah-ubah besarnya sesuai dengan waktu dan situasi.
Keempat, pelanggaran ruang personal ini akan dirasakan sebagai ancaman sehingga daerah ini dikontrol dengan kuat.
E. Teritorialitas
Pembentukan
kawasan teritotial adalah mekanieme perilaku untuk mencapai privasi
tertentu. Kalau mekanisme ruang personal tidak memperlihatkan dengan
jelas batas-batasan antar diri dengan orang lain, maka pada
teritorialitas batas-batas tersebut nyata dengan tempat yang relative
tetap.
Sumber: http://elearning.gunadarma.ac.id
11:14:00 AM
Blog Privacy


0 komentar:
Posting Komentar